Kamis, 06 November 2014

Teknik menangani prokrastinasi

Say No To procrastination
“bagi sejumlah orang ada satu hal yang masih bisa menggagalkan keberhasilan studi mereka, yaitu adanya kebiasaan menunda-nunda melakukan tugas, atau lebih tepatnya menghindari menyelesaikan tugas, yang disebut “prokrastinasi” – procrastination”

Secara etimology, kata procrastination berasal dari bahasa latin, yakni dari kata kerja “procrastinare”, kombinasi dari kata “pro” yang bermatra ‘menuju gerak’ dengan kata “crastinus” yang berarti ‘milik hari esok’. Menurut ferrari (ferrari et al., 1995:4) kata ini mempunyai sejarah yang panjang, jauh ke jaman mesir kuno. Kata ini dipakai dalam denotasi positif yaitu “...the useful habit of avoiding unnecessary work and impulsive effort...”. Artinya, penundaan melakukan suatu tindakan dalam kerangka arif bijaksana-wise, perlu memikirkan terlebih dahulu agar tidak secara impulsive melakukan sesuatu. Hal ini juga dipergunakan oleh tentara roma dalam ragka kehati-hatian meghadapi musuhnya, agar tidak terjebak dalam pertempuran konyol. Namun di sisi lain, pengertian kata tersebut mempunyai konotasi negative, yaitu penunda karena kemalasan-“...the harmful habits of laziness in completing a task necessary for subsistence...”.
Dalam era modern, pengertian prokrastinasi lebih dipergunakan dalam denotasi penundaan yang negatif. Sebagaimana dikemukakan oleh milgram (1991), pengertian prokrastinasi megandung beberapa unsur berikut:
1) serangkaian perilaku menunda-nunda;
2) berakibat rendahnya mutu produk perilaku tersebut;
3) menyangkut tugas yang oleh procrastinator dianggap penting untuk dilakukan dan
4) berakhir pada keadaan emosional yang tidak karuan.
Dengan pengertian ini, prokrastinasi bukanlah perilaku kemalasan yang sederhana. Prokrastinasi adalah perilaku kompleks yang merupakan gangguan emosional pada individu tersebut. Hal ini bisa berakibat fatal karena kebiasaan ini dapat membuat orang tersebut tidak berhasil dalam hidupnya.

 langkah-langkah penanganan prokrastinasi
1.      Telaah sikap diri terhadap tugas
Untuk dapat mengatasi persoalan prokrastinasi, terlebih dahulu anda perlu memahami persoalan itu sendiri. Artinya diperlukan analisis atas situasi dan kondisi anda pada saat tugas tidak terselesaikan dengan baik. Cobalah untuk diam sejenak, lalu telaah dan cobalah berdialog dengan diri sendiri tentang tugas yang sedang dihadapi. Telusuri sikap diri secara jujur terhadap tugas tersebut. Perlu dilihat apakah tugas tersebut memang merupakan tugas anda dan anda bertanggung jawab untuk melakukanya. Bila demikian halnya, maka silakan lanjut pada langkah kedua. Sebaliknya bila anda tidak atau belum bisa melihat bahwa tugas itu adalah tugas anda dan ada kemarahan atau emosi menggaggu lainnya di dalam hati, maka selesaikanlah terlebih dahulu masalah emosi anda.
Perlu  ditelaah apakah tidak selesainya tugas tersebut disebabkan oleh manajemen waktu yang tidak bagus. Bila ternyata anda sudah paham bagaimana manajemen waktu yang baik, tetapi anda tidak melakukannya, mungkin anda punya persoalan yang lebih serius. Mungkin saja salah satu aspek itu berada di bawah ini:
ü Tidak melihat relevansinya dengan diri. Bila suatu tugas anda anggap tidak relevan, maka akan sulit bagi anda untuk termotivasi memulai mengerjakannya
ü Tugas dianggap sebagai tujuan orang lain dan bukan tujuan anda. Apabila suatu tugas dipaksakan kepada anda dan anda tidak tertarik dan tidak melihat manfaatnya bagi tujuan anda, maka anda akan terhambat untuk menyediakan waktu untuk mengerjakannya.
ü Perfeksionisme. Anda memiliki standar yang terlalu tinggi, sehingga tak ter jangkau. Anda menjadi terhambat, tidak terdorong untuk mengerjakannya. Perlu anda catat bahwa kesempurnaan tidak pernah dapat dicapai.
ü Kecemasan dievaluasi. Ada orang-orang yang tidak siap untuk di evaluasi, sehingga timbul kecemasan jangan jangan saya akan dinilai jelek, takut salah, dst; sehingga akhirnya tidak bisa bekerja jadi tidak bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut.
ü Ambiguity – keraguan. Apabila anda tidak jelas tentang apa yang diharapkan dari anda, boleh jadi anda kesulitan untuk memulai pekerjaan. Takut akan hal baru yang tidak diketahui, akan menghambat semangat anda untuk mulai bekerja.
ü Ketidak mampuan menangani tugas tersebut. Apabila anda kurang memiliki pengetahuan atau keterampilan yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tsb. Atau mungkin penghayatan anda tidak cukup memadai untuk dapat menyelesaikan tugas tersebut. Boleh jadi anda akan sama sekali menghindarinya, tidak mengerjakannya.
Setelah tahu penyebab prokrastinasi di diri anda, selesaikanlah persoalan di diri anda. Bila perlu bicarakan dengan orang yang relevan, dengan teman, dengan dosen atau pa anda.
2.      Penyelarasan diri dengan tugas
Apabila anda menghadapi tugas yang membutuhkan kurun waktu yang panjang, bagilah tugas tersebut ke dalam bagian-bagian (segmen) yang pendek dan manageable. Biasanya, tugas pendek tidak menimbulkan prokrastinasi. Jadi apabila anda membagi tugas kompleks dan butuh waktu lama menjadi beberapa bagian pendek, sehingga setiap segmen bisa dkerja kan atau diselesaikan setiap hari/minggu/bulan; sedemikian rupa sehingga tugas tsb secara keseluruhan dapat diselesakan paling lambat pada tgl …….{tentukan tgl ini beberapa hari sebelum batas waktu (dead line)}.
Contoh /illustrasi :
# tugas membaca text,
o   Rencanakanlah membaca sejumlah halaman setiap waktu tertentu, setiap harinya/setiap minggunya sehingga seluruhnya dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah kita tentukan.
o   Buat penjadwalan, siapkan bahannya (bila perlu fotocopy supaya bisa dipilah per-porsinya)
o   Kerjakan
          # tugas membuat paper/project,
·     Pilah tugas membuat paper berdasarkan proses pembuatannya
·     Tentukan estimasi kurun waktu yang dibutuhkan untuk setiap langkah dari proses tersebut.
·     Buat penjadwalan, tentukan waktu spesifik untuk mengerjakannya setiap hari/minggunya, kemudian hitung mundur (‘backward’) dari beberapa hari sebelum ‘dead line’
·     Kerjakan

3.       hindari perasaan terbeban (overwhelmed)
 hindari perasaan terbebani (over-whelmed), dengan cara memecah tugas besar atau tugas sulit menjadi bagian/komponen yang lebih kecil, sehingga ‘manageable’. Kemudian pusatkan perhatian anda hanya pada satu bagian saja yakni satu bagian yang sedang anda kerjakan.
4.       hindarkan diri dari ‘perfectionism
Jangan biarkan kebiasaan ‘perfectionism’ membuat anda tidak berdaya. Sebagai orang yang sedang belajar (mahasiswa, dosen, siapapun) anda tidak diharapkan menunjukkan keahlian / kepakaran. Lakukan yang terbaik yang mampu anda lakukan ( do the best you can ), kemudian mintalah umpan balikfeed-back (berbeda dari evaluasi/penilaian), dan sedapat mungkin menyesuaikan dengan masukkan umpan balik tersebut. Sebagai catatan perlu anda pahami bahwa dosen yang baik akan memperhatikan upaya serius dan perbaikan yang semakin nampak, bukan kesempurnaan.
5.      Hal-hal penting yang harus diperhatikan
Hal-hal penting yang harus diperhatikan agar anda bisa segera mulai mengerjakan tugas dan menjaga tetap mengerjakan tugas tersebut sehingga selesai pada waktu yang anda tetapkan adalah:
·     Tetapkan sasaran tertentu (spesifik) untuk diselesaikan dalam setiap kurun waktu belajar
·     Pusatkan perhatian hanya pada satu langkah setiap kali.
·     Optimalkan effisiensi anda, dengan cara mengendalikan segala sesuatu yang dapat mengganggu anda
·     Jangan tunggu sampai anda merasa mau memulai melakukannya, tetapi lakukanlah saja sejumlah kecil tugas tersebut (sebagai warming up), nanti anda bisa lihat anda akan menjadi terpacu untuk lanjut bekerja.
·     Perhatikan baik-baik, untuk tidak mengijinkan ‘dalih’/ ‘excusesapapun untuk tidak memulai ataupun berhenti bekerja
6.      Monitoring pola perilaku anda secara sadar
             anda perlu memonitor kegiatan anda sehari-hari. Catat kemajuan kerja/study anda dengan cara memberi check-mark di daftar porsi pekerjaan anda atau pada jadwal anda, pada butir porsi yang baru saja anda selesaikan. Nikmati rasa puas yang muncul di diri anda karena telah menyelesaikan apa yang anda canangkan. ‘selamat’ -congratulation.
7.  Beri apresiasi kepada diri jangan lupa beri diri anda imbalan/reward karena sudah menyelesaikan tugas. Hal ini bisa dengan jalan-jalan, nonton tv, makan sesuatu yang anda sukai, baca novel yang tadinya amat menggoda, bahkan istrahat-tidur, atau apa saja yang dapat menyenangkan hati anda
8.       Kembangkan respek diri

Ini adalah langkah terakhir, dan yang perlu dilakukan terus menerus, adalah menjaga dan merawat respek diri agar tidak terperangkap ke masa lalu maupun masa depan. Selalu bisa mensyukuri setiap saat kini dan di kehidupan ini. Dengan demikian kita bisa terhindar dari prokrastinasi dan bisa menjalani hidup lebih bertanggung jawab dan berdaya guna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar